Sunday, May 26, 2013

hari ini harus lebih baik daripada hari kemarin
lusa harus lebih baik daripada hari ini 




~ begitupun seterusnya

Friday, May 24, 2013

wanita sholeha didunia lebih baik daripada bidadari syurga

" Jika hati kosong dari memperhatikan surga dan neraka, sunyi dari harapan untuk masuk surga dan menghindari neraka, tekad akan melemah, semangat akan turun, dorongan jiwa juga akan semakin luruh. Semakin tinggi harapan untuk menggapai surga, semakin tinggi upaya untuk mencapai surga. Semakin kuat pula dorongan untuk taat, semakin besar semangat dan usaha semakin keras."

 
Maka yakinlah, akhirat itulah masa depan yang sebenarnya.
 
Berfikir mengenainya, dahulu para sahabat Rasulullah saw pun bertanya-tanya tentang surga.
Diantara mereka ada yang menanyakan, "Ya Rasulullah, apa yang menjadi bangunan surga?" Seperti apa luasnya Surga? Apakah kami akan bertemu dengan isteri kami di surga? Kaum perempuan pun ingin memiliki gambaran yang jelas tentang penggalan hidupnya di akhirat.
 
Dalam hadits yang diriwayatkan Thabrani, Ummu Salamah ra. bertanya kepada Rasulullah saw,
"Ya Rasulullah, beritakanlah kepada kami mana yang lebih utama di surga, wanita dunia atau bidadari surga?"
 
Rasulullah lalu menerangkan bahwa wanita dunia di surga sangat lebih utama dari bidadari surga karena shalat, puasa, dan ibadah yang dilakukan mereka.
"Allah swt memberi cahaya di wajah mereka, mereka mengenakan sutra di tubuhnya, warna kulit mereka putih, pakaian mereka hijau, perhiasan mereka kuning, pedupaan mereka mutiara dan sisir mereka adalah emas. 
Mereka mengatakan, "Kami adalah perempuan-perempuan abadi yang takkan mati. 
Kami adalah perempuan-perempuan bahagia yang takkan pernah miskin. 
Kami adalah perempuan-perempuan penduduk tetap yang takkan pindah selamanya. 
Ketahuilah kami adalah perempuan-perempuan yang ridha dan takkan marah selamanya.
Berbahagialah orang yang memiliki kami dan kami menjadi pemiliknya"
 
Ummu salamah ra bertanya kembali, "Ya Rasulullah, ada diantara kami menikah dua atau tiga kali. Jika ia meninggal dunia dan suami-suaminya masuk surga, siapakah yang menjadi suaminya di surga?"
Rasul saw menjawab, "Wahai Ummu Salamah, ia diberi kebebasan untuk memilih mana diatara suaminya yang paling baik akhlaknya."
Lalu Ummu salamah berkata, "Ya Rabb, jika suamiku yang ini adalah suami yang paling tampan di dunia, nikahkanlah aku dengannya.
" Rasulullah saw menerangkan, "Wahai Ummu salamah, ketampanan wajah musnah dengan kebaikan dunia dan akhirat." (HR Tabrani)
 
Suatu ketika, Aisyah ra isteri Rasulullah saw juga mengatakan dengan bangga,
"Perempuan-perempuan shalihah di dunia akan berkata pada bidadari surga,
"Kami melakukan shalat sedangkan kalian tidak melakukan shalat.
Kami berpuasa sedangkan kalian tidak melakukannya.
Kami bershadaqah sedangkan kalian tidak.  
Kami perempuan shalihat di dunia, mengalahkan bidadari surga."
 
Subhanallah, bahagialah orang yang memiliki mereka dan dimiliki mereka
 
Mungkin tabiat perempuan memang selaras dengan fitrahnya yang pemalu.
Diamnya saja bisa berarti setuju.
Menurut ulama besar, Syaikh Utsaimin. Beliau mengatakan,
"Allah menyebutkan isteri-isteri untuk para lelaki di Surga adalah karena laki-laki merupakan pihak yang berterus terang menyatakan keinginannya pada perempuan

Allah swt tidak menyebutkan tentang suami-suami yang disediakan untuk kaum perempuan di Surga bukan karena mereka tidak punya pasangan di Surga nantinya. 
Barangkali itulah sebabnya kita sering mendapati ayat-ayat Al Quran yang menggiring kerinduan laki-laki akan surga dengan adanya bidadari surga. 
Berbeda dengan kaum perempuan, kaum perempuan tidak digiring untuk merindu surga melalui iming iming pasangan laki-laki surga.
  
Semoga Allah memilih kita serta memberikan rahmat Nya sehingga kita diperkenankan memasuki surga Nya.
 
Rasulullah saw secara spesifik menyebutkan, " Tidak ada yang tidak menikah di surga," dalam hadits riwayat Muslim. Menurut syaikh Utsaimin tentang hadits ini, " Jika seorang perempuan di dunia belum menikah, maka Allah akan menikahkannya dengan suami yang menakjubkan pandangannya di surga."
 
Sungguh, surga saat ini tengah berhias menanti kalian wahai perempuan, sebagaimana surga berhias juga menanti kaum laki-laki. Khusus untuk kaum perempuan Rasulullah saw, "Jika seorang perempuan shalat lima waktu dan puasa di bulan Ramadhan, dan memelihara kemaluannya, lalu ia mentaati suaminya, akan dikatakan kepadanya: "Masuklah engkau kedalam surga, dari pintu manapun engkau mau."
 
Ternyata.... 
wanita shalihah di dunia ketika di surga insya Allah lebih cantik (sangat lebih utama) daripada bidadari surga

karena ke shalihahan mereka, karena shalat mereka, puasa mereka, shadaqah mereka, karena ibadah-ibadah mereka, karena mereka menjaga kemaluan dengan menutupi aurat dan tidak mendekati zina karena ketaatan pada suaminya.
 
"Barang siapa yang mengerjakan amal-amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan sedang ia yang beriman, maka mereka itu masuk ke dalam surga".(QS. An-Nisa:124)
 
 
Wallahu alam



ah
jadi inget kak ayu harsya sang bidadari surga yang kadang jutek tapi perhatian :')
hihihihihihihihihihihihihihihi ~




Thursday, May 23, 2013

Subhanallah, bisakah aku ?

Di Madinah ada seorang wanita cantik shalihah lagi bertakwa. 
Bila malam mulai merayap menuju tengahnya, ia senantiasa bangkit dari tidurnya untuk shalat malam dan bermunajat kepada Allah. 
Tidak peduli waktu itu musim panas ataupun musim dingin, karena disitulah letak kebahagiaan dan ketentramannya. Yakni pada saat dia khusyu berdoa, merendah diri kepada sang Pencipta, dan berpasrah akan hidup dan matinya hanya kepada-Nya.

Dia juga amat rajin berpuasa, meski sedang bepergian. Wajahnya yang cantik makin bersinar oleh cahaya iman dan ketulusan hatinya.

Suatu hari datanglah seorang lelaki untuk meminangnya, konon ia termasuk lelaki yang taat dalam beribadah. Setelah shalat istiharah akhirnya ia menerima pinangan tersebut. Sebagaimana adat kebiasaan setempat, upacara pernikahan dimulai pukul dua belas malam hingga adzan subuh. Namun wanita itu justru meminta selesai akad nikah jam dua belas tepat, ia harus berada di rumah suaminya. Hanya ibunya yang mengetahui rahasia itu. Semua orang tajub. Pihak keluarganya sendiri berusaha membujuk wanita itu agar merubah pendiriannya, namun wanita itu tetap pada keinginannya, bahkan ia bersikeras akan membatalkan pernikahan tersebut jika persyaratannya ditolak. Akhirnya walau dengan bersungut pihak keluarga pria menyetujui permintaan sang gadis.

Waktu terus berlalu, tibalah saat yang dinantikan oleh kedua mempelai. Saat yang penuh arti dan mendebarkan bagi siapapun yang akan memulai hidup baru. Saat itu pukul sembilan malam. Doa ‘Barakallahu laka wa baaraka alaika wa jamaa bainakuma fii khairin mengalir dari para undangan buat sepasang pengantin baru. Pengantin wanita terlihat begitu cantik. Saat sang suami menemui terpancarlah cahaya dan sinar wudhu dari wajahnya. Duhai wanita yang lebih cantik dari rembulan, sungguh beruntung wahai engkau lelaki, mendapatkan seorang istri yang demikian suci, beriman dan shalihah.
Jam mulai mendekati angka dua belas, sesuai perjanjian saat sang suami akan membawa istri ke rumahnya. Sang suami memegang tangan istrinya sambil berkendara, diiringi ragam perasaan yang bercampur baur menuju rumah baru harapan mereka. Terutama harapan sang istri untuk menjalani kehidupan yang penuh dengan keikhlasan dan ketakwaan kepada Allah.

Setibanya disana, sang istri meminta ijin suaminya untuk memasuki kamar mereka. Kamar yang ia rindukan untuk membangung mimpi-mimpinya. Dimana di kamar itu ibadah akan ditegakkan dan menjadi tempat dimana ia dan suaminya melaksanakan shalat dan ibadah secara bersama-sama. Pandangannya menyisir seluruh ruangan. Tersenyum diiringi pandangan sang suami mengawasi dirinya.

Senyumnya seketika memudar, hatinya begitu tercekat, bola matanya yang bening tertumbuk pada sebatang mandolin yang tergeletak di sudut kamar. Wanita itu nyaris tak percaya. Ini nyatakah atau hanya fatamorgana? Ya Allah, itu nyanyian? Oh bukan, itu adalah alat musik. Pikirannya tiba-tiba menjadi kacau. Bagaimanakah sesungguhnya kebenaran ucapan orang tentang lelaki yang kini telah menjadi suaminya.

Oh...segala angan-angannya menjadi hampa, sungguh ia amat terluka. Hampir saja air matanya tumpah. Ia berulang kali mengucap istighfar, Alhamdulillah ‘ala kulli halin. "Ya bagaimanapun yang dihadapi alhamdulillah. Hanya Allah yang Maha Mengetahui segala kegaiban."

Ia menatap suaminya dengan wajah merah karena rasa malu dan sedih, serta setumpuk rasa kekhawatiran menyelubung. "Ya Allah, aku harus kuat dan tabah, sikap baik kepada suami adalah jalan hidupku." Kata wanita itu lirih di lubuk hatinya. Wanita itu berharap, Allah akan memberikan hidayah kepada suaminya melalui tangannya.

Mereka mulai terlibat perbincangan, meski masih dibaluti rasa enggan, malu bercampur bahagia. Waktu terus berlalu hingga malam hampir habis. Sang suami bak tersihir oleh pesona kecantikan sang istri. Ia bergumam dalam hati, "Saat ia sudah berganti pakaian, sungguh kecantikannya semakin berkilau. Tak pernah kubayangkan ada wanita secantik ini di dunia ini." Saat tiba sepertiga malam terakhir, Allah taala mengirimkan rasa kantuk pada suaminya. Dia tak mampu lagi bertahan, akhirnya ia pun tertidur lelap. Hembusan nafasnya begitu teratur. Sang istri segera menyelimutinya dengan selimut tebal, lalu mengecup keningnya dengan lembut. Setelah itu ia segera terdorong rasa rindu kepada mushalla-nya dan bergegas menuju tempat ibadahnya dengan hati melayang.

Sang suami menuturkan, "Entah kenapa aku begitu mengantuk, padahal sebelumnya aku betul-betul ingin begadang. Belum pernah aku tertidur sepulas ini. Sampai akhirnya aku mendapati istriku tidak lagi disampingku. Aku bangkit dengan mata masih mengantuk untuk mencari istriku. Mungkin ia malu sehingga memilih tidur di kamar lain. Aku segera membuka pintu kamar sebelah. Gelap, sepi tak ada suara sama sekali. Aku berjalan perlahan khawatir membangunkannya. Kulihat wajah bersinar di tengah kegelapan, keindahan yang ajaib dan menggetarkan jiwaku. Bukan keindahan fisik, karena ia tengah berada di peraduan ibadahnya. Ya Allah, sungguh ia tidak meninggalkan shalat malamnya termasuk di malam pengantin. Kupertajam penglihatanku. Ia rukuk, sujud dan membaca ayat-ayat panjang. Ia rukuk dan sujud lama sekali. Ia berdiri di hadapan Rabbnya dengan kedua tangan terangkat. Sungguh pemandangan terindah yang pernah kusaksikan. Ia amat cantik dalam kekhusyuannya, lebih cantik dari saat memakai pakaian pengantin dan pakaian tidurnya. Sungguh kini aku betul-betul mencintainya, dengan seluruh jiwa ragaku."

Seusai shalat ia memandang ke arah suaminya. Tangannya dengan lembut memegang tangan suaminya dan membelai rambutnya. Masya Allah, subhanallah, sungguh luar biasa wanita ini. Kecintaannya pada sang suami, tak menghilangkan kecintaannya kepada kekasih pertamanya, yakni ibadah. Ya, ibadah kepada Allah, Rabb yang menjadi kekasihnya. Hingga bulan kedepan wanita itu terus melakukan kebiasaannya, sementara sang suami menghabiskan malam-malamnya dengan begadang, memainkan alat-alat musik yang tak ubahnya begadang dan bersenang-senang. Ia membuka pintu dengan perlahan dan mendengar bacaan Al-Quran yang demikian syahdu menggugah hati. Dengan perlahan dan hati-hati ia memasuki kamar sebelah. Gelap dan sunyi, ia pertajam penglihatannya dan melihat istrinya tengah berdoa. Ia mendekatinya dengan lembut tapi cepat. Angin sepoi-sepoi membelai wajah sang istri. Ya Allah, perasaan laki-laki itu bagai terguyur. Apalagi saat mendengar istrinya berdoa sambil menangis. Curahan air matanya bagaikan butiran mutiara yang menghiasi wajah cantiknya.

Tubuh lelaki itu bergetar hebat, kemana selama ini ia pergi, meninggalkan istri yang penuh cinta kasih? Sungguh jauh berbeda dengan istrinya, antara jiwa yang bergelimang dosa dengan jiwa gemerlap di taman kenikmatan, di hadapan Rabbnya.

Lelaki itu menangis, air matanya tak mampu tertahan. Sesaat kemudian adzan subuh. Lelaki itu memohon ampun atas dosa-dosanya selama ini, ia lantas menunaikan shalat subuh dengan kehusyuan yang belum pernah dilakukan seumur hidupnya.
Inilah buah dari doa wanita shalihah yang selalu memohonkan kebaikan untuk sang suami, sang pendamping hidup.
Beberapa tahun kemudian, segala wujud pertobatan lelaki itu mengalir dalam bentuk ceramah, khutbah, dan nasihat yang tersampaikan oleh lisannya. 
Ya lelaki itu kini telah menjadi dai besar di kota Madinah.
Memang benar, wanita shalihah adalah harta karun yang amat berharga dan termahal bagi seorang lelaki bertakwa. Bagi seorang suami, istri shalihah merupakan permata hidupnya yang tak ternilai dan "bukan permata biasa".

(Dari kumpulan kisah nyata, Abdur Razak bin Al Mubarak)

Subhanallah :') Insyaallah :')

Sunday, May 5, 2013

Tutorial membuat boneka flanel

Hai Hello..
kali ini aku akan berbagi cara membuat boneka dari kain flanel
yap aku juga baru pertama ini nyoba bikin
boneka couple dari flanel
daripada kalian beli mending bikin sendiri, bisa untuk disimpan sendiri, dihadiahkan untuk adik, pacar, sahabat, atau orang-orang tersayang lainnya :')
pingin bikinnya udah lama tapi baru kesampean sekarang :'D
lets Go ~

Cara membuat boneka dari flanel
  1. Ruangan yang akan digunakan hendaknya rapih bersih dan nyaman
  2. Siapkan alat dan bahan

Alat dan bahan :
  • Gunting
  • Jarum jahit
  • benang
  • Dakron/kapas
  • kain flanel
  • kertas untuk membuat pola ( kalo ini terserah mau pake apa sesuai selera klo aku sih bikin polanya dikertas dulu biar gampang )
  • lem ( klo aku sih make lem tembak )
 
itulah alat dan bahannya, sekarang cara membuatnya :

  1. buat pola
2.  gunting kain flanel mengikuti pola
     sebenernya badan bagusnya warna krem karna kmren gak ada jadi aku pake warna putih)
3. Pasang mata , hidung dan bibir
mata bisa dari manik-manik, atau kain flanel wana hitam
hidung dan bibir menggunakan benang warna merah

lalu masukan dakron ke dalam pola dan jahitlah :)
badan, kaki, dan tangannya pun begitu ( jahit masukan dakron )


 sudah selesai , badan dan kepala sambung menjadi satu
 begini jadinya tampak depan dan belakang
selanjutnya sambung kaki dan tangannya
( kalo aku bikin baju dulu soalnya belum ngerti jadi bikin eksperimen sendiri :D )


nah udah mau selesai nih tinggal rambut dan sepatu :')
emm tapi mau aku tambahin kerah dan saku + dasi biar tambah kereeen

setelaaah itu ( ngomong ala hatori  ) pasang rambut biar gak gundul hihiiii
aku lupa moto pola rambutnya yah kalian pasti bisa bikin sendiri menurut imajinasi masing-masing ~tsaah

ini ada foto rambut tampak depan dan belakang, rambutnya agak gondrong :D

 ini jadinyaaa :') Tadaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa

tampaaan kaaaan ??? :D
lanjut bikin yang wanita nya yaa

stepnya sama kaya yg diatas tapi untuk mempermudahnya badan langsung aku sambungin ke kaki jadi lebih gampang ( yang ini dapet referensi dari blog google )

ini jadinyaaa 



well itulaah :) 
semoga bermanfaat :)
maaf masih sangat jelek dan gak rapih maklum masih amatir :D
kenapa pake baju ijo karena itu seragam SMA ku
ini buat pacarku tersayang sebagai tanda mengingat masa SMA ~Ciyeeeeh
o iya cara menjahitnya menggunakan tusuk feston, yang belum tau monggo search di google pasti ada :')


jadinya seperti itu tinnggal di packing deh ~
kuncinya ada alat dan bahan
selanjutnya tinggal modal kreatif, imajinatif , sabar, ulet daaaaan rapih :')

semoga manusia yang tak kasih ini suka yaaa :3



"tak ada manusia yang bodoh di dunia ini"